Kamis, 03 Mei 2012

Without YOU I`m NOTHING


Without YOU I`m NOTHING

“Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu berhimpun dalam naungan cintaMu, bertemu dalam ketaatan bersatu dalam perjuangan menegakkan syariat dalam kehidupan. Kuatkanlah ikatannya kekalkanlah cintanya tunjukilah jalan-jalannya, terangilah dengan cahayamu yang tiada pernah padam Ya Rabbi bimbinglah kami, Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal padaMu hidupkan dengan ma'rifatMu matikan dalam syahid di jalan Mu Engkaulah pelindung dan pembela” (Izzatul Islam:Rabitah)

Pasti sahabat semua tak asing lagi kan dengan lirik diatas J, lirik tersebut berisi butiran do`a yang dipanjatkan lewat  bait syair azzam yang begitu hebat sehingga

Rabu, 04 April 2012

Must Strategy “Bikin yang mantep, biar yang ga ikut ngerasa kelelep”

Bagaimana agar ta’lim yang kita adakan dihadiri oleh massa kampus? Atau bagaimana agar buletin yang kita buat dibaca oleh objek dakwah? Atau intinya bagaimana caranya agar orang merasa harus berpartisipasi dalam program syiar yang kita lakukan, baik seminar, ta’lim, buletin dsb. Atau dengan bahasa lain, orang akan merasa rugi ketika tidak berpartisipasi.

Salah satu lembaga dakwah program studi (LDPS) di GAMAIS pernah

Minggu, 25 Maret 2012

Stickiness Strategy “cari yang lekat, sekalipun bikin kita nekat”

#Part 1-Kisah Georgia Sadler

Ada kisah unik dan inspiratif dari seorang petugas kesehatan. Georgia Sadler, itulah nama petugas kesehatan tersebut. Ia sangat ingin meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat kulit hitam San Diego, khususnya wanita terhadap diabetes dan kanker payudara. Dengan modal terbatas, ia mengadakan seminar-seminar di gereja-gereja seusai kebaktian. Akan tetapi, meskipun ada sekitar dua ratusan orang yang menghadiri kebaktian, hanya sekitar dua puluh orang yang menghadiri seminar yang ia adakan. Setelah beberapa lama, di tengah kekecewaan akan gagalnya seminar-seminar yang sering diadakannya seusai kebaktian, ia berpikir kembali. Ia berpikir bahwa ia memerlukan konteks baru. Ia pun menemukan solusinya. Ia pindahkan kampanyenya dari gereja ke salon-salon kecantikan. Nah lho? Gimana tuh ceritanya bisa begitu? Dari seminar ke salon kecantikan.
Jadi gini kondisinya. Wanita yang sama dengan yang hadir di gereja mungkin